- Dua siswa SMA Negeri 4 Kota Baubau berinisial FD (17) dan WD (18) mengaku dianiaya oleh kepala sekolahnya, Sabtu (19/11/2016).
"Tadi pagi kami di suruh masuk dalam ruangan kepala sekolah, dia marah karena kami tidak pergi wawancara. Saya ditendang di kaki dan disuruh keluar dari sekolah," kata FD kepada sejumlah wartawan di rumah kerabatnya, Sabtu.
Bukan hanya FD, temannya, WD pun mengaku mendapat hinaan dari kepala sekolahnya, Arif Tasila. Bahkan, WD mengaku diusir dari sekolah.
"Saya dimaki-maki binatang dan dia bilang, mulai 15 menit dari sekarang keluar dari sekarang. Kami berdua diusir langsung dan kepala sekolah yang bawa kami sampai keluar pagar," ujar WD.
Menurut WD, ia bersama FD akan diwawancarai media televisi lokal dalam Kota Baubau. Wawancara tersebut tentang kegiatan ekstrakurikuler. Kebetulan kedua siswa itu adalah pemain bola voli andalan sekolah.
Namun karena ada kendala, keduanya tidak mendatangi stasiun televisi tersebut sehingga batal diwawancara. Padahal, keduanya sudah diberi uang transportasi.
Batalnya wawancara membuat kepala sekolah marah dan memanggil keduanya ke ruangan kepsek. Dugaan penganiayaan dan penghinaan pun terjadi.
"Kami tidak terima dengan ini, kami rencana akan melaporkan hal ini ke polisi," ucap paman FD, Darlan.
Secara perpisah Kepala SMA 4, Arif Tasila, saat dikonfirmasi, membantah menganiaya siswanya. Ia hanya kesal kepada FD dan WD yang tak mengikuti wawancara di media televisi lokal.
"Saya panggil, memang anak ini menjengkelkan sekali...Sudah ada (uang) transportasinya, tapi tidak datang," kata Arif.
Ia juga membantah mengeluarkan dua orang siswanya dari sekolah. Menurut Arif, dua siswanya tersebut hanya disuruh pulang.
"Kalau mereka mau laporkan ke polisi, itu hak mereka tapi maunya konfirmasi ke sini dulu," tuturnya.